Senin, 10 Mei 2010

MEKANISME SARAF PADA KONTARAKSI OTOT

BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago) (Anonym a, 2009)

Otot merupakan suatu organ /alat yang dapat bergerak ini adalah suatu penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk (lihat pergerakan amuba). Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan beneng-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan ransangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tetentu(berkontraksi) (Anonym b, 2009 )

B. Tujuan
Adapun tuuan dalam melaksanakan praktikum kali ini adalah :
1. mempelajari cara mematikan katak.
2. mempelajari dan membuat / menyediakan preparat otot syaraf.
3. mempelajari berbagai rangsangan terhadap otot syaraf.
4. mengintegrasi kontraksi sedehana dan menghitung komponen-komponennya.
5. mempelajari rangsangan subminimal, minimal, submaksimal, maksimal dan suprakmaksimal; dan kontraksi minimal, submaksimal, dan maksimal.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem otot
Sistem otot adalah sistem organ pada hewan yang mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis otot rangka.Otot terbagi menjadi 3, yaitu1)Otot Lurik 2)Otot Jantung 3)Otot Polos ( Anonym a, 2009 )
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata (Anonym c,2009 ).
Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter) (Anonym c,2009 ).
Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah(Anonym c,2009 ).


Fungsi kerangka:
1. Untuk menggerakan tubuh serta menentukan bentuk tubuh.
2. Melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lemah, misalnya otak, jantung, dll.
3. Tempat melekatnya otot-otot
4. Tempat pembentukan sel darh merah dan sel darah putih
5. Alat gerak pasif
a. Tulang Rawan :
• Tulang rawan hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga lunak.
• Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa.
b. Tulang Keras :
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras. Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang kompak(padat) dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang panjang (Anonym b,2009 ).
• Rongga di dalam tulang berisi sumsum tulang ada 2 macam yaitu sumsum kering dan sumsum merah.
• Pertumbuhan tulang terjadi pada tulang rawan embrional dan kemudian pada cakra epifise.
1.otot polos.
Otot polos terdiri dari sel-sel oto polos.sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, di bagian tengah tebesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memiliki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut mofibril. Serat miofilamen dan masing-masing miofilamen terdiri dari protein otot yaitu aktin dan miosin.Otot polos bergerak secara teratur , dan tidak cepat lelah .walaupun tidur otot masih mampu bekerja.oto polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam , misalnya pada diding usus, dinding pembuluh darah , pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea , cabang tenggorok , pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit , saluran kelamin dan saluran ekskreasi.
Cara kerja otot polos
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek . kerutan itu terjadi lambat . bila otot itu mendpat suatu ransang, maka reaksi tehadap berasal dari susunan sara tak sadar(otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi, bekerja di luar kesadaran kita.
2. otot lurik
Gambar ; struktur otot ;http://www.e-dukasi.net/mapok/
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak . letaknya di pinggir , panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron.sel otot lurik ujung sel nya tidak menunjukan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen , akibatnya tampak serat-serat lintang.
otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot kulit dan otot lingkar.otot –otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang . otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tanpak adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik ,berada di bawah kehendak kita .perlekatannya pada tulang dan kulit, tetapi ada juga yang terdapat dalam kulit seluruhnya.otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata.

Cara kerja otot lurik

Bila otot lurik berkotraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika di rangsang oleh rangsang saraf sadar(otot volunter).kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut kemauanadar, karena itu di sebut otot sadar,artinya bekerjaya menurut kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat,tapi tidak tahan kelelahan.
3.otot jantung
Otot jantung merupakan otot “ istimewa”.otot ini bentuknya seperti otot lurik perbedaannya ialah bahwa serabut nya bercabang dan bersambung satu sama lain, berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan, kontraksi tidak di pengaruhi saraf , fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontarksi, karena itu di sebut otot tak sadar

Otot jantung di temukan hanya pada jantung (kor),mempunyai kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerkan tanpa tergantung pada ada tidak nya ransangan saraf.cara kerja otot jantung ini disebut miogenik,yang membedakan nya dengan neurogonik.
Macam-macam otot bedasarkan fungsinya
1. Menurut bentuk dan serabutnya,yaitu otot serabut sejajar atau bentuk kumparan, otot bentuk kipas,otot bersirip dan melingkar/sfiter.
2. Menurut jumlah kepalanya yaitu otot berkepala dua, otot berkepala tiga/triseps dan otot berkepala empat/quadriseps.
3. Menurut pekerjaannya,yaitu ;
a.Otot sinergis, otot yang pekerjaannya,bekerja bersama-sama
b.Otot antargonis,yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
c.Otot abduktor, yaitu yang bekerja menggerakkan anggota menjauhi
tubuh.
d.Otot adduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota ke jerusan
tubuh(mendekati tubuh) tubuh.
e.Otot ekstensor otot yang bekerja membengkok kan sendi tulang atau
melipat sendi.
f.Otot ekstenesor otot yang yang bekerja melulusakan kembali tulang
kepada kedudukan semula.
g.Otot pronator,dimana ulna dan radialdalam keadaan sejajar.
h.Otot supinator, dimana ulna dan radial menjadi menyilang.
i.endorotasi, memutar ke dalam
j.eksorotasi, memutur ke keluar
k.dilatasi,memanjangkan otot
l.kontraksi,memendekan otot
4.Menurut letaknya otot-otot tubuh di bagi dalam beberapa golongan:
a),otot bagian kepala
b).otot bagian leher
c).otot bagian dada.
d).otot bagian perut.
e).otot bagian punggung
f).otot bahu dan lengan
g).otot pinggul
h).otot anggota gerak bawah.
BAB III. METODE PENGAMATAN
A. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain satu atau 2 ekor katak, sonde,larutan garam fisiologis, alat – alat diseksi, 2 gelas aweloji, papan fiksasi, benang,elektroda perangsang, Kymograph, tromol dan kertasnya, statif, klem, kabel listrik.
B. Langkah kerja
Mematikan katak
1. memasukan sonde kedalam foramen occipitalle, kemudian beberapa saat diputar – putar sehingga otak menjadi rusak. Mematikan rasakan katak dinamakan single pithing.Kemudian menusukan sonde kearah belakang Canalis Vetebralis dengan memutarkan sonde sampai katak mati yang disebut Double Pithing.
Macam – macam rangsangan
Memberikan rangsangan pada preparat otot katak dengan menambahkan pukulan dengan tiba – tiba, menambahkan garam, menambahkan asam cuka, dan memberikan panas dengan pisau panas.
BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data
Perlakuan Reaksi
Garam ++
Cuka ++++
Pisau panas ++
Dipukul +

B. Pembahasan
Pada prktikum kali ini kami melakukan ji coba dengan menggunakan hewan percobaan katak sawah. Dengan perlakukan menguji saraf tepi dan otot.
Percobaan pertama adalah dengan mematikan katak. Proses mematikan katak dibagi atas 2 bagian yaitu Single Pithing dan Double Pithing. Proses single pithing adalah dengan cara menusukkan konde kedalam foramen occipitale yang kemudian untuk beberapa saat konde diputar putarkan sehingga otaknya mernjadi rusak sama sekali. Single pithing akan membuat katak menjadi matirasa. Proses berikutnya adalah Double Pithing. Pada double pithing, sonde setelah menusuk foramen occipitale langsung ditusukan kedalam canalis vetebralis dan memutar mutarkanya didalam. Dalam proses ini katak akan mati.
Pada setiap organiseme hewan pastilah akan mengalamio rangsangan baik dari dalam ataupun dariluar (Interoseptor dan Eksteroreseptor). Rangsangan dibagi atas5 bagian yaitu Mekanoreseptor, Reseptor rasa sakit, Termoreseptor, Kemoreseptor, Elogteromagnetikreseptor.
Percobaan rangsangan pada katak menggunakan beberapa perlakuaan antara lain dengan garam, cuka, pisau panas, dan dengan dipukul. Perlakuan ini dilihat dengan cara melihat reflek katak dalam hal ini adalah kontraksi ototnya.
Reaksi yang paling kuat pada kontraksi otot adalah dengan menggunakan cuka. Penggunaan cuka akan ditangkap oleh kemoreseptor dan dapat ditranduksikan sampai ke sistem saraf katak, sehingga dapat dirasakan oleh katak.
Perlakuan kedua dengan menggunakan pisau panas. Reaksi tidak seberapa kuat dibandingkan dengan asam cuka. Reaksi panas akan ditangkap oleh termoreseptor pada otot dan akhirnya dapat tersampaikan pada sistem saraf katak. Perlakuan dengan menggunakan panas sama halnya dengan menggunakan garam.
Reaksi yang paling lama ialah dengan dilakukan sentuhan fisik dari luar yaitu dengan cara dipukul. Hal ini dikarenakan lemahnya energi yang diberikan oleh otot katak.
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan pada katak untuk mengetahui rangasang dari luar maka dapat disimpulkan bahwa :
1 Single Pithing adalah metode untuk mematirasakan katak, sedangkan Double Pithing adalah metode untuk mematikan katak.
2 Rangsang akan membuat reaksi pada tubuh hewan
3 Rangasangan yang dapat menimbulkan reaksi dari hewan antara lain, garam, cuka, panas, dan pukulan.
4 Reaksi yang paling kuat dan cepat adalah dengan menggunakan asam cuka.

B. Saran
Agar pembaca dapat mengambil inti dari kegiatan yang dilakukan oleh praktikum biologi kali ini sehingga pada praktikum berikutnya dapat disempurnakan baik dalam pengamatan ataupun dalam pembuatan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonym a.2009. Sistem Saraf. http://id.wikipedia.org/
Maknun, Djohar. 2010. Panduan Praktikum Fisiologi Hewan. Pus Lab IAIN SNJ Cirebon
wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Jogjakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar