Senin, 10 Mei 2010

Inspirasi untuk Bioteknologi

Ketika bioteknologi modern lahir tahun 1973 berkat pengembangan teknologi DNA rekombinan, insulin adalah salah satu target pertama komersialisasi teknologi ini [24]. Genentech, perusahaan bioteknologi pertama di dunia yang berdiri tahun 1976, memproduksi insulin pada bakteri Escherichia coli pada tahun 1978 [25]. Saat ini, pasaran dunia protein sebagai obat (biofarmasetik) sudah mencapai milyaran US dollar per-tahun, dimana hampir semuanya diproduksi dengan teknologi ini [26].

Biosensor digunakan untuk mendeteksi satu senyawa tertentu berdasar kerja molekul biologis seperti enzim, antibodi, dsb. 90 % dari pasar biosensor dunia dikuasai oleh biosensor glukosa untuk mengukur kadar gula darah penderita diabetes [27]. Seperti dilaporkan oleh penulis (Kompas, 7/10/2003), biosensor glukosa ini juga adalah biosensor yang pertama kali yang dikembangkan di dunia oleh Leland Clark tahun 1962 [28]. Sebagai seorang ahli biokimia yang bekerja di RS, Clark mengetahui bahwa penderita diabetes harus secara teratur mengontrol kadar gula darahnya. Hal ini menginspirasinya untuk mengembangkan alat sensor oksigen yang sudah dibuatnya menjadi sensor gula darah berdasar reaksi glukosa dengan enzim glucose oxidase.

Menginjak abad 21 ini, bioteknologi pun memasuki era kedokteran regeneratif melalui pengembangan teknologi sel tunas (stem cell ) dan kloning [29]. Dalam tubuh manusia ada 200-an lebih jenis sel dan sel tunas memiliki kemungkinan untuk berdeferensiasi menjadi sel-sel spesifik itu [30]. Salah satu harapan teknologi sel tunas yang paling besar sekarang adalah membuat sel beta pankreas yang dapat memproduksi insulin sehingga penderita diabetes pun dapat sembuh total dari penyakit ini [31].

Dari seluruh uraian di atas, nampak bahwa sumbangan diabetes tidak terbatas pada ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penyakit ini saja tapi juga pada banyak cabang ilmu pengetahuan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar